KOTA CIREBON, KilasNusantara.id — Tradisi malam Imlek dengan dimeriahkan lilin merah yang berada di dalam Vihara Dewi welas asih kota Cirebon yang terletak di Jalan, Panjunan, Lemahwungkuk, Cirebon Selasa 28/01/2025.
Vihara Dewi Welas Asih di Kota Cirebon, Jawa Barat, menghadirkan tradisi khas pada malam jelang Tahun Baru Imlek 2026. Deretan lilin merah dinyalakan untuk menyemarakkan Imlek sekaligus ungkapan rasa syukur atas pencapaian di tahun sebelumnya.
“Lilin-lilin ini adalah simbol penerangan dan harapan yang dinyalakan sebagai wujud rasa syukur umat. Nama pemilik lilin juga tercantum di bagian bawahnya,” kata Pengurus Vihara Dewi Welas Asih
Menurutnya, terdapat lebih dari 150 lilin yang tersusun secara rapi di halaman vihara. Lilin-lilin itu kemudian dinyalakan oleh pemiliknya masing-masing.
Suhendra menjelaskan lilin Imlek yang tersedia di vihara hadir dalam ukuran 20 hingga 1.000 kati. Adapun 1 kati setara 625 gram dengan harga mulai Rp 450 ribu hingga Rp 26 juta.
“Daya tahan lilin bergantung pada ukurannya, yang ukuran besar ada 14. Lilin 1.000 kati dapat menyala hingga lima bulan, sedangkan lilin terkecil bertahan sekitar empat hingga lima hari,” ujar Suhendra.
Dia menyebutkan keberadaan lilin-lilin tersebut melambangkan cahaya penerangan. Hal ini mengandung makna dalam menjalani perjalanan hidup.
Selanjutnya Suhendra menuturkan dengan adanya tradisi khas Imlek ini, masyarakat keturunan Tionghoa di Kota Cirebon berharap diberikan kemudahan dan kelancaran, layaknya lilin yang menerangi kehidupan.
Tak hanya tradisi lilin, Vihara Dewi Welas Asih juga menggelar hiburan pada malam Tahun Baru Imlek 2576 yang diisi dengan karaoke, pertunjukan barongsai, liong, dan pesta kembang api.
“Kami ingin menciptakan suasana meriah yang tetap sarat makna, sehingga umat dan pengunjung dapat menikmati perayaan sekaligus merefleksikan harapan untuk tahun mendatang,” tutur Suhendra.
Kehadiran lilin-lilin tersebut tidak hanya menambah kemeriahan, tetapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam bagi umat di Vihara Dewi Welas Asih.
Menurut Hendra, lilin-lilin tersebut merupakan simbol syukur Kehadiran lilin-lilin tersebut tidak hanya menambah kemeriahan, tetapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam bagi umat di Vihara Dewi Welas Asih.
Suhendra menjelaskan bahwa lilin-lilin tersebut merupakan simbol syukur atas berbagai pencapaian dan kesuksesan yang telah diraih.
“Jadi memang nilai spiritualnya ada, untuk memeriahkan juga ada. Untuk nilai spiritualnya itu, kita mengucapkan terimakasih atas tahun yang telah dilalui dengan adanya kesuksesan dan kemajuan,” ucap Suhendra.
Lilin-lilin dengan berbagai ukuran yang terpasang di Vihara Dewi Welas Asih semuanya berwarna merah. Menariknya, pada lilin yang paling besar, terdapat gambar naga yang menghiasi permukaannya juga ada.
Untuk nilai spiritualnya itu, kita mengucapkan terimakasih atas tahun yang telah dilalui dengan adanya kesuksesan dan kemajuan,-” ucap Suhendra.
Sementara itu Penjabat (Pj) Sekda Kota Cirebon Iing Daiman mengajak seluruh masyarakat menjadikan perayaan Imlek sebagai momentum untuk memperkuat persatuan dan kebersamaan di tengah keberagaman yang ada.
Dia menilai Imlek bisa menjadi salah satu sarana penting untuk mempererat tali persaudaraan lintas agama, budaya, dan suku.
Semangat kebersamaan dalam perayaan Imlek ini harus menjadi teladan untuk menjaga keharmonisan warga di Kota Cirebon yang dikenal dengan keberagaman budayanya,- ” tuturnya
PJ Sekda Kota Cirebon,menambahkan, selama ini menjadi contoh kerukunan umat beragama yang harmonis karena berbagai komunitas agama hidup berdampingan secara damai. Menurut Iing, di Cirebon toleransi adalah fondasi utama dalam menjaga persatuan.
“Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk terus memperkuat semangat gotong royong dan saling menghormati,- ” tutup Iing
#Gunawan