BEKASI, KilasNusantara.id — Kader Partai Golkar Kota Bekasi tengah dilanda kebingungan terkait keseriusan Yang Seakan Paksaan Untuk Uu Saeful Mikdar, calon Wali Kota Bekasi yang diusung partai tersebut dalam kontestasi Pilkada 2024. Uu yang sebelumnya mendapat dukungan penuh dari Partai Golkar, justru Kebanyakan hadir dalam sejumlah agenda partai Golkar, termasuk acara perayaan HUT Golkar ke-60 pada Minggu (20/10/2024) Lalu.
Ketua Pengurus Kelurahan (PL) Golkar Pekayon Jaya, Nurali HN, mengungkapkan Pada Beberapa Awak Media Tentang Hal Tersebut, keheranannya atas sikap Uu yang sering absen dalam acara-acara penting partai. Menurut Beliau, kehadiran Uu dalam Beberapa agenda internal partai merupakan kesempatan penting untuk menunjukkan keseriusan dan membangun soliditas dengan para kader. Namun Pada Kenyataan nya, ketidakhadiran UU justru menimbulkan spekulasi mengenai komitmennya dalam pencalonan sebagai Wali Kota Bekasi 2024-2029.
“Beberapa agenda partai terkait pilkada, beliau tidak hadir, padahal sudah Melalui Mekanisme undangan Resmi. Hal ini membuat kami bertanya-tanya tentang keseriusan beliau untuk maju sebagai calon Wali Kota Bekasi dari Partai Golkar.
Serius atau Gak Sih Pak UU?” ungkap Nurali.
Nurali menambahkan, ketidakhadiran Uu pada perayaan HUT Golkar kemarin menjadi momen yang disayangkan. Menurutnya, acara tersebut seharusnya menjadi waktu yang tepat bagi Uu Saefullah untuk membangun citra dan mengonsolidasikan dukungan di antara para kader partai yang hadir. “Padahal itu adalah momen terbaik untuk beliau branding dan mengkonsolidasikan pemenangannya kepada para anggota partai yang berkumpul,” tambah Nurali.
Selain itu, Nurali juga menyoroti kurangnya apresiasi Uu terhadap partai yang telah mengusungnya sebagai calon dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bekasi yang akan digelar pada 27 November mendatang. Ia menyatakan bahwa sikap Uu ini dapat merugikan citra Partai Golkar di mata masyarakat.
“Kalo tidak siap, harusnya bilang dari awal, bukan malah seperti ini. Bagaimanapun alasannya, nama baik partai jadi taruhannya. Apalagi, setiap kontestasi, Partai Golkar selalu memenangkannya,” tegas Nurali.
Lebih lanjut, situasi ini memunculkan tanda tanya di kalangan internal partai, terutama dalam menentukan langkah strategis ke depan menjelang Pilkada. Dukungan partai terhadap calon yang diusung dianggap krusial untuk memenangkan Pilkada, namun diperlukan juga komitmen dari calon tersebut untuk aktif dalam setiap agenda partai. Hal ini tentunya menjadi perhatian khusus bagi Partai Golkar dalam mengevaluasi keseriusan Uu Saeful Mikdar.
Di sisi lain, Kader Partai Golkar HJ.wiwik Mengatakan Apapun Yang Menjadi Usungan DPP Golkar dalam Pemilihan UU Sebagai Calon Walikota Bekasi,Kami Kader pasti nya akan selalu Mendukung,dan Suka Atau Tidak Nya UU untuk Partai Golkar itu Hak Beliau,Saya tidak tahu Mengapa Beliau Tidak Hadir dalam HUT Partai Golkar di Kota Bekasi Hari Minggu Lalu,Ucapnya saat Di konfirmasi melalui Pesan WhatsApp.
Para Kader Golkar menilai bahwa ketidakhadiran Uu Saeful Mikdar dalam sejumlah agenda Partai Golkar bisa berdampak pada elektabilitasnya di mata masyarakat. Menurut mereka, konsistensi dan komitmen calon dalam mengikuti kegiatan partai menjadi salah satu faktor yang dilihat oleh pemilih. Kehadiran di acara-acara resmi partai dapat menjadi penegas bahwa calon tersebut serius dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat yang diwakilinya.
Sementara itu, masyarakat Kota Bekasi juga turut mencermati dinamika yang terjadi di internal Partai Golkar, terutama menjelang Pilkada yang semakin dekat. Beberapa warga berharap bahwa calon yang diusung partai bisa menunjukkan komitmennya secara jelas, sehingga dapat menjadi pemimpin yang mampu menjalankan amanah dengan baik. Mereka juga mengharapkan agar Partai Golkar dapat mengusung calon yang benar-benar siap untuk memimpin Bekasi ke arah yang lebih baik lagi kedepannya.
Dengan Pilkada yang semakin dekat, perhatian dan Kontrol publik kini tertuju pada langkah-langkah yang akan diambil oleh Uu Saeful Mikdar dan Partai Golkar. Apakah Uu akan segera memperbaiki komunikasi dengan para kader partainya dan menunjukkan keseriusannya? Ataukah partai akan mengevaluasi kembali dukungannya terhadap calon yang telah mereka usung? Waktu akan menjadi penentu, dan masyarakat menanti dengan penuh harap agar dinamika ini dapat segera menemui titik terang.
(Indri/NM)