BENGKULU UTARA, KilasNusantara.id — Berdasarkan Permendes PDTT Nomor 7 Tahun 2024 tentang Rincian penggunaan Dana Desa tahun 2024, maka di tahun 2024 terdapat 4 pokok penggunaan Dana Desa, diantaranya adalah Pemulihan ekonomi, ketahanan pangan dan hewani serta pencegahan dan penurunan angka stunting.
Dalam meningkatkan sarana dan prasarana di pedesaan, pemerintah Desa Selubuk Kecamatan AIr Napal, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu diduga telah melaksanakan pembangunan rabat Beton Jalan Usaha Tani (JUT) di lokasi Kadun satu dan melaksanakan pembangunan pembuatan sumur bor dengan jumlah 5 titik di lokasi yang berbeda, senin (28/10/24).
Pelaksanaan pembangunan pembuatan Sumur Bor Di desa Selubuk juga pembangunan rabat beton Jalan Usaha Tani (JUT) yang berlokasi di Kadun satu, juga pembangunan sumur bor 5 titik dengan lokasi yang berbeda,
Pembangunan Rabat beton dengan volume, 225 M meter dengan pagu anggaran Dana Desa Tahun 2024 Rp.198.560.000.
Pembangunan pembuatan sumur bor air bersih milik Desa diduga ada 5 titik lokasi yang berbeda, di Kadun satu dua dan tiga menelan anggaran sangat fantastis mencapai ratusan juta rupiah dengan nilai pagu anggaran Rp.176.378.360,00.untuk anggaran per titiknya diduga mencapai Rp.35 juta.
Namun jika melihat fisik bangunan hanya memakai 1 tiang penahan dan di cor di atas hanya untuk penahan sebuah tekmon ukuran kapasitas nya sangat berat juga 1 Unit kwh meter PLN hal ini diduga sangat tidak masuk akal, terindikasi di Mark Up, agar dapat menambah penghasilan lebih.
Pasalnya, berdasarkan pantauan awak media di lapangan pada hari Kamis, (25/10/2024) pembangunan di Desa Selubuk tersebut terlihat jalan rabat beton diduga baru seumur jagung yang belum lama selesai dikerjakan sudah mengalami retak memanjang mengakibatkan bisa patah ada di beberapa titik badan jalan, berdampak tidak dapat bertahan lama di manfaatkan oleh masyarakat, dalam pengerjaan kegiatan dalam pembangunan tersebut semakin kuat dugaan tidak sesuai dengan RAB.
Lebih lanjut berdasarkan data yang terhimpun di lapangan,awak langsung menuju ke Kantor Desa, guna konfirmasi berdasarkan pantauan di lapangan terkait pembangunan jalan rabat beton dan pembangunan pembuatan sumur bor, juga beberapa kegiatan lainnya pada hari Kamis tanggal 25,Oktober pukul 14,00 WIB setiba di Kantor Desa.
Namun sangat disayangkan Kepala Desa tidak berada di tempat, awak media hanya bertemu perangkat desa sebagai Kasi pemerintahan guna untuk perimbangan dalam pemberitaan.
Saat di wawancarai awak media Oma Susanti selaku Kasi terkait kegiatan pembangunan fisik DD tahun 2024, juga menanyakan Kepala Desa.
Oma Susanti menjelaskan diduga PJs Kades tadi ada masuk Kantor mungkin sudah pulang, namun kalau masalah kegiatan pembangunan fisik tahun 2024 ada beberapa item, ada rabat beton JUT yang berlokasi di Kadun satu, ada juga pembangunan pembuatan sumur bor air bersih untuk masyarakat milik Desa, diduga untuk pembangunan sumur bor ada 5 titik lokasi yang berbeda beda,ada di Kadun satu dua dan tiga juga masih ada yang lain.
Ketika dilihat dilapangan kondisi fisik jalan rabat beton yang menelan anggaran cukup fantastis mencapai ratusan juta rupiah, diduga selesai dikerjakan beberapa bulan lalu sudah mengalami retak-retak di beberapa titik badan jalan, diduga pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan Spesifikasi teknis dan Rab.
Begitupun juga pembangunan pembuatan Sumur Bor peningkatan air bersih untuk masyarakat milik Desa, kondisi fisik bangunannya yang seperti itu diduga sangat tidak masuk akal hingga menelan anggaran ratusan juta rupiah di 5 titik lokasi yang berbeda.
Untuk per titiknya diduga anggaran dana yang di alokasikan mencapai Rp.35 juta per titiknya, terendus semakin kuat dugaan adanya indikasi Mark Up untuk menambah keuntungan pribadi dan kelompok,
Terpisah waktu yang berbeda pada hari Minggu tanggal 27/Oktober, awak media kembali mencoba untuk konfirmasi Kepada PJs Kades Selubuk melalui pesan WhatsApp guna untuk perimbangan dalam pemberitaan terkait dengan pembangunan rabat beton dan sumur bor, beliau dengan singkat membalas melalui pesan WhatsApp “iya tidak usah di naikan dulu pak,” ujarnya.
Dalam hal ini diharapkan agar kiranya pihak yang berwenang dan berkompeten,dan instansi terkait lainnya dapat memantau langsung di lapangan terkait, pembangunan rabat beton,dan sumur bor di Desa Selubuk,
Pewarta. AS