BATURAJA, Kilas Nusantara,– Bicara soal bunuh diri dan tentang kematian memang sangat sensitif,Namun,tiap orang berpotensi untuk melakukan nya,orang yang mempunyai pikiran untuk bunuh diri biasa nya bergelut dengan kesehatan mental nya,akan ada masa seseorang berada pada titik terendah nya,baik karena masalah percintaan,karier ataupun masalah kehidupan.
Sepanjang tahun 2022 di Baturaja OKU tercatat ada sekitar lima (5) kasus bunuh diri di Baturaja OKU.
1.HJ (29) alamat Lr.Ayip Husin Jalan Gotong royong RT 15 RW 05, Kelurahan Kemalaraja,Kecamatan Baturaja timur
2.YD (28) ditemukan di rumahnya (9/8/2022) Baturaja OKU,
3. EF (50) Desa Mendala, Kecamatan Peninjauan.
4.MA (26) Jl.Titok Film Gank Bakti Asih RT04 RW05, Kelurahan Kemelak Bindung Langit, Kecamatan Baturaja Timur.
5.RN (38) warga Desa Tanjung Sari, Kecamatan Pengandonan, OKU (8/9/2022)
Angka kasus bunuh diri di OKU sepanjang Tahun 2022 mengalami peningkatan, belum habis Tahun 2022 sudah ada 5 kasus bunuh diri di Baturaja.
Zul Safari,SKM Selaku Kepala UPTD Puskesmas Lubuk Batang mengatakan banyak faktor yang menjadi penyebab bunuh diri, mulai dari faktor sosial, ekonomi hingga gangguan kejiwaan, semuanya memiliki peran, namun dia memastikan daerah dengan tingkat ekonomi menengah kebawah memiliki angka bunuh diri lebih tinggi di bandingkan daerah yang maju.
Zul Safari menambahkan bahwa kondisi mental masyarakat sangat memprihatinkan, menurutnya, maka dari itu apabila depresi telah berada di tahap yang kritis, harus segera mengarahkannya ke profesional untuk memperoleh penanganan tepat dan solusi yang lebih objektif.
“Selalu menghubungkan mereka dengan Psikolog atau Psikiater dan keluarga untuk mendapat dukungan yang lebih,”ujarnya.
“Tanggal 10 September di peringati Sebagai Hari Pencegahan Bunuh diri Sedunia atau Word Suicde Prevention Day(WSPD),Peringatan ini di mulai sejak 2003(WHO) Menganggap bahwa bunuh diri adalah isu yang sangat serius,” tegas Zul Safari, SKM.
Thorick Sopian