Cimahi, Kilas Nusantara,– Partai Gelombang Rakyat Indonesia (GELORA) besutan anis matta resmi mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umun Republik Indonesia (KPU RI), minggu 07/08/2022).
Namun ironi bersamaan dengan pendaftaran tersebut dibeberapa daerah muncul gejolak khususnya di Kota Cimahi Jawa Barat, hal tersebut berawal dengan penolakan dan mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan Armed,SE Ketua DPD Partai Gelora Kota Cimahi.
Dampak dari gerakan mosi tidak Percaya terhadap Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gelora Kota Cimahi yang kini muncul kepermukaan dipastikan akan mempengaruhi kredibilitas Organisasi yang baru saja ada di Indonesia.
Menyikapi hal ini sebagian dari Kader Partai Gelora yang menjadi pelopor di Kota Cimahi telah menggerudug Kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Gelora Jawa Barat pada tanggal (03/8/2022).
Dari kekisruhan yang terjadi di Internal kepengurusan DPD Partai Gelora Kota Cimahi adalah, tidak adanya tranparansi Managerial di tubuh kepengurusan yang dilakukan oleh ketua DPD Partai Gelora Kota Cimahi yang dianggap oleh seluruh kader tidak profesional.
Diutarakan oleh Ketua Bidang Kaderisasi Partai Gelora Kota Cimahi Herry Soetarto bahwa, ini akan berdampak buruk terhadap Partai Gelora Kota Cimahi, manakala kader dan pengurus banyak yang mengundurkan diri dan enggan untuk masuk menjadi Kader, tukas Herry Soetarto.
Herry Soetarto menerangkan hal ini akan berdampak buruk terhadap Partai Gelora Kota Cimahi, manakala kader dan pengurus banyak yang mengundurkan diri. Yang sudah ada didalam mengundurkan diri dan yang di luar enggan masuk, itulah kondisi Partai Gelora saat ini di Kota Cimahi.
“Jangan sampai kemudian orang partai itu dianggap tidak mampu dan tidak bisa diandalkan,” kata Kang Herry, nama sapaan akrab Herry Soetarto.
Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Gelora Iwa Kandiana, meminta keseriusan, terbuka, dan profesional pada Ketua DPD Partai Gelora Kota Cimahi.
“Kalau mengelola partai saja tidak profesional, bagaimana mengelola negara,” ucap Iwa Kandiana melalui phone seluler kepada awak media.
Dengan tegas Iwa Kandiana mengatakan akan mundur dari Bapilu, kalau Armed,SE masih jadi Ketua DPD Partai Gelora Kota Cimahi.
“Pokoknya saya sudah tidak perduli lagi dengan partai gelora, mau menang atau tidak kalau dia masih jadi ketua nya, saya akan mundur,” tegas Iwa Kandiana.
Hal senada di ungkapkan oleh Aditya Hormansyah sebagai Kabid Generasi Muda bahwa kisruh yang sudah disepakati dengan adanya surat penyataan mosi tidak percaya terhadap ketua DPD Partai Gelora Indonesia Kota cimahi, memang benar adanya dan itu.
“Hari rabu kemarin tanggal 3 Agustus 2022, saya dan sebagian besar pengurus DPD Partai Gelora Indonesia Kota Cimahi sudah bertemu dengan ketua DPW partai Gelora Indonesia Jawa Barat,”
Pada saat itu sebagian besar pengurus DPD Partai Gelora Indonesia Kota Cimahi menyampaikan data dan fakta terkait kinerja dibawah kepemimpinan ketua DPD Partai Gelora Indonesia Kota Cimahi, terhitung mulai bulan maret 2022 sampai hari ini yang kontra produktif dengan pengembangan partai dan program partai baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Menurut Aditya Hormansyah selama ini Partai Gelora Kota Cimahi seperti jalan ditempat, minim gagasan, ide serta program.
“Sangat disayangkan sekali partai dengan tokoh besar sekelas Anis Matta dan Fahri Hamzah yang sudah sangat jelas narasi nya. Tapi di tingkat DPD Kota nya di pemimpin oleh yang kontra produktif justru malah akan merugikan partai,” tambahnya.
Semoga DPW partai Gelora Indonesia Jawa Barat dapat dengan segera mempertimbangkan dan mengevaluasi ketua DPD Partai Gelora Indonesia Kota Cimahi.
Harapan kami untuk rekan rekan di DPC dan PAC, kiranya bisa menjaga kondusifitas Partai Gelora Kota Cimahi. InsyaAllah dalam waktu dekat akan ada jalan keluar atau solusi dari DPW partai Gelora Indonesia Jawa Barat,” tutupnya.