Ragam  

Sudah Semestinya Pemkot Depok Hadir di Perayaan Natal PGI-S Kota Depok

Melalui tema Natal 2022 "pulanglah mereka kenegerinya melalui jalan lain (Matius 2:1-12), diharapkan rakyat Indonesia mampu mengembangkan budaya hidup damai dan bersaudara dengan semangat kebhinekaan.

DEPOK, Kilas Nusantara – Tema Natal tahun 2022 ini, yang ditetapkan PGI , pulanglah mereka kenegerinya melalui jalan lain (Matius 2:1-12), Makna tema Natal, menyampaikan pesan pada kita bahwa keanekaragaman merupakan anugerah Allah yang harus disyukuri, dirawat dan dikembangkan.

“Keberagaman ini dimaknai dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi semboyan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ungkap Pdt Dr.Margie Ivonne,Sabtu (14/1/2023) di GBI Kamboja Pancoran Mas Depok.

Pdt Dr.Margie Ivonne juga mengatakan bahwa sebagai bangsa yang hidup dalam kultur yang beragam, rakyat Indonesia harus menghilangkan berbagai pikiran negatif dan prasangka buruk. Melalui tema Natal 2022 tersebut, diharapkan rakyat Indonesia mampu mengembangkan budaya hidup damai dan bersaudara dengan semangat kebhinekaan.

Dirjen Bimas Kristen Kementrian Agama Pusat yang diwakili Kemenag Depok Kanton Gultom dalam sambutannya menyatakan bahwa perayaan Natal selain dimaknai dengan tanda kelahiran Yesus Kristus, perayaan natal ini bisa menjadi momentum bagi umat Kristen untuk menjadi umat yang lebih baik yang taat beragama, yang digarisbawahi dengan sukacita diantaranya adalah penggenapan Allah dalam kitab perjanjian lama sering disebutkan akan lahirnya seorang mesias yang menjadi juru selamat, dengan begitu kelahiran Yesus Kristus ke dunia adalah sebagai penggenapan atas nubuatan nabi-nabi di dalam perjanjian lama.

“Di Kemenag kota Depok Bimas Kristen, thn 2005 kami pernah menerima bantuan yang sangat besar dari pendeta-pendeta yang ada di kota Depok yang dimotori Pdt Yongki gembala di gereja GBI Kamboja ini, Saat itu kami belum memiliki ruangan kantor, tapi karena bantuan bapak pendeta yang ada di kota Depok kami mendapatkan uang yang sangat besar lewat bapak pendeta Yongki senilai 40 juta pada zaman itu, jadi boleh saya katakan bahwa satu ruangan di kementerian agama kota Depok yang ada di Kota Kembang adalah oleh kontribusi bapak-bapak pendeta yang ada di kota Depok, kemudian sukacita yang perlu saya sampaikan juga pada saat kesempatan yang berharga ini di tahun 2022 kurang lebih 7 atau 8 gereja sudah mendapatkan IMB atau tanda tangan dari Walikota satu diantaranya Gereja HKBP Cilodong puji Tuhan dan ini semua tidak terlepas dari bantuan dan kerja keras saudara saya bapak Mangaranap Sinaga yang menjabat sebagai Sekum PGIS Kota Depok saya sangat bangga ketika beliau bisa bekerja sama dengan forum kerukunan umat beragama, baru seorang Mangaranap yang mampu berkolaborasi dengan Kyai Haji di kota ini, Selamat atas terselenggaranya Natal pada saat ini,”tuturnya.

Ketua Umum PGI-S Depok Romy S Palit didampingi Sekum Mangaranap Sinaga mengatakan,”makna Natal PGI-S hari ini, Natal hari ini merupakan program PGS sebagai bentuk persekutuan bahwa di dalam zaman kelahiran Yesus dalam tema tahun ini , artinya jalan lain menggambarkan bagaimana pemerintahan yang dipimpin oleh Herodes jaman itu, kekuasaan yang dilakukan , kejam otoriter,”ungkapnya.

Dalam situasi seperti itu makanya para majus para ahli bintang orang hebat mencari jalan lain menghindar dari kekerasan yang dilakukan oleh pemerintah itu. Kami memaknai pada zaman sekarang ini dalam kehidupan kita bermasyarakat bernegara kita diminta untuk berhikmat seperti orang majus kalau ada kekerasan otoriter negara yang tidak seharusnya maka kami pun akan mencari cara jalan lain , makna itu juga yang kami maknai dari persekutuan gereja di Indonesia dalam persoalan FKUB Kita Depok , kami sudah sampaikan ke teman-teman pengurus FKUB yang akan di SKK kalau permintaan ini tidak dilakukan pelanggaran atas satu undang-undang tentang kerukunan umat beragama , yang dilanggar itu hak sipil masyarakat untuk memilih siapa wakilnya maka kami mencari jalan lain kami sampaikan mungkin 5 tahun ini FKUB tidak usah mengundang PGI-S Kota Depok lagi yang beranggotakan 99 gereja di kota Depok.

“Jadi kalau tidak ada kehadiran kami sebagai mayoritas Kristen ini sudah bagian dari pada jalan lain tadi, tetapi yang pasti program ini adalah persekutuan bersama, Natal ini lebih dari 1200 orang hadir.

Diterangkannya , sebelum perayaan, PGI-S melaksanakan bakti sosial kepada pekerja gereja, 99 anggota PGIS, yang kurang mampu memberikan kepada penjaga-penjaga gereja atau coster orang yang melakukan petugas kebersihan di gereja-gereja dikasih sembako berupa beras, sarden , minyak goreng,v kecap, saos. Ada 100 coster yang menerima, satu gereja satu orang dari 99 gereja yang dibagi 100 paket, selain nanti menjelang Idul Fitri juga ,kamu akan adakan baksos,”tutup Ketum didampingi Sekum Mangaranap.

Ketua Panitia Acara Dra.Revni Longkutoy menyampaikan saat ditemui media mengatakan,”Bersyukur kegiatan ini berjalan lancar, terima kasih kepada semua undangan yang hadir, terkhusus Dandim 0508 Depok Kol.Inf Elvino Yudha , Dirjen Bimas Kristen Kanton Gultom, Anggota DPRD Depok.

Harapan kami Pemerintah Kota Depok semestinya hadir, berharap Pemerintah hadir dalam perayaan besar umat, hari ini maupun tahun yang akan datang,”imbuhnya.

Pengurus Ahmadiyah Abdul Hafidz turut hadir dalam perayaan Natal ketika ditemui mangatakan,”Natal PGIS tahun ini merupakan jalinan persahabatan yang tidak terbatas dengan sesama pemeluk agama,apapun agamanya, disitu ada nilai-nilai kemanusiaan,”ungkapnya

Berangkat dari nilai -nilai kemanusiaan itu, terjalin sehingga kami bisa berbaur dengan sesama anak bangsa,kami sama-sama memelihara kerukunan,tidak ada diskriminasi karena perbedaan,cinta tanah air, perbedaan itu bukan menjadi perpecahan.Kita sudah berdamai dengan diri kita, berdamai dengan Tuhan, apalagi dengan sesama manusia,”tuturnya.

Pesan kami ke pemerintah kota Depok, Pemerintah ialah orang tua kita, disitu ada anak,sama-sama kita membawa kedamaian.Pemerintah harus andil ikut dalam bagian,harus hadir dalam kondisi apapun dan dalam perayaan agama apapun di kota Depok tanpa membeda-bedakan,”tutup Hafiz.

(des-ish)