Pemkab Bangun Pengarah Arus Amankan Aliran Sungai

Kilasnusantara.id,Probolinggo – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo terus berupaya melindungi wilayah Kabupaten Probolinggo dari ancaman bencana akibat perubahan alur sungai yang kerap terjadi pasca banjir.

Salah satu langkah strategis yang diambil adalah dengan pembangunan krib atau pengarah arus sungai berupa plengsengan atau bronjong kawat serta normalisasi sungai guna mencegah erosi dan mengamankan pemukiman warga.

Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris mengatakan pentingnya mengembalikan geometri sungai ke jalurnya semula. Perubahan alur sungai yang disebabkan oleh banjir sangat membahayakan, karena menggerus sisi-sisi sungai dan mengancam rumah penduduk di sekitarnya.

“Ini proses yang cukup panjang, tapi Insya Allah akan memberikan manfaat besar bagi keselamatan warga. Kita tidak hanya membangun jembatan, tapi juga pengarah arus seperti krib agar aliran sungai tidak menghantam daratan dengan keras,” ujarnya ketika meninjau progres pembangunan jembatan di Dusun Gilin Desa Seboro Kecamatan Krejengan, Selasa (13/5/2025).

Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Probolinggo Hengki Cahjo Saputra menyampaikan proyek pembangunan krib ini merupakan implementasi dari arahan langsung Bupati Probolinggo. Saat ini pihaknya tengah melakukan mitigasi terhadap perubahan geometri sungai yang terjadi akibat banjir.

“Dengan membangun krib atau pengarah arus, air sungai akan diarahkan sesuai jalur sehingga tidak menghantam tebing dengan kekuatan penuh. Ini penting agar tidak terjadi longsor atau kerusakan lebih lanjut,” ujarnya.

Hengki menambahkan, pembangunan krib dilakukan bukan setelah terjadi longsor, melainkan sebagai langkah antisipatif. DPUPR bekerja sama dengan BPBD untuk mengumpulkan data dan memetakan area rawan agar penanganan bisa dilakukan secara tepat dan terencana.

“Kolaborasi ini menjadi kunci dalam menjaga stabilitas ekosistem sungai di Kabupaten Probolinggo. Dengan basis data yang akurat dari BPBD dan tindak lanjut teknis dari DPUPR, kami optimistis dapat mengatasi persoalan banjir dan erosi dengan lebih efektif,” jelasnya.

Langkah-langkah strategis yang telah dan akan dilakukan ini diharapkan dapat menekan potensi kerusakan lingkungan serta memberikan rasa aman bagi masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai.