Keluarga Meminta Kehadiran Wartawan Untuk Menyimak Pertemuan Antara Pihak Penyedia Jasa Kateringan Dengan Penyewa Jasa

Buntut Nasi Habis di Acara resepsi Nikah, Pihak Penyedia Layanan Jasa katering menghina Wartawan Saat di Konfirmasi

BATURAJA OKU, KilasNusantara.id — Meskipun harus menanggung malu dengan tamu undangan dari lapisan masyarakat Desa Laya, Kecamatan Baturaja Barat, Khususnya dan umumnya masyarakat Kabupaten OKU, meskipun dengan berat hatinya sekalipun Penyedia Jasa Katringan (Merry Salon) harus Meminta Ma’af.

Pasangan Suami istri (Pasutri) Dunais dan Histika Arini warga Desa Laya, Kecamatan Baturaja Barat, Kabupaten Ogan Komering Ulu (Oku) dimana sebelumnya pasutri dengan berbahagianya bersukacita dan sangat senang hati, karena sudah pada waktunya untuk mengumpulkan sanak saudara dan mengundang jiran tetangga lainya.

Ketika puncak dari acara resepsi pernikahan anaknya harus dikejutkan dengan selintingan omongan dari beberapa tamu undangan dan jiran tetangga yang hadir pada acara resepsi pernikahan putri bungsunya, Kamis (04/09/2024).

Menurut keterangan Ketua Panitia pelaksana, Seksi -seksi, Petugas Penjaga Meja Prasmanan karena betapa sangatlah malunya pasangan suami istri dan Keluarga besar Saipul Hajat.

Hal tersebut dikarenakan sudah jauh jauh hari mempersiapkan segala sesuatunya yang dibutuhkan untuk kesiapan acara resepsi pernikahan anaknya tersebut.

“Namun harus menerima kenyataan yang sangat bertolak belakang yaitu harus menerima gunjingan baik itu dari tamu undangan yang sempat hadir, maupun dari tetangga di Desanya sendiri,” jelas ketua Panitia Pelaksana.

Dengan wajah pucat basi, murung serta kekecewaan yang mendalam dari kedua pasangan Suami Istri, menceritakan kejadian tadi siang, sekira pukul 12.00 WIB, betapa terkejutnya disertai rasa tidak enak hati setelah hendak mengambil nasi untuk santap siang bersama dari meja satu kemeja yang lainnya terlihat kan bahwasanya isi dari termos nasi yang tersedia di meja prasmanan tersebut sudah kosong semua.

“Selanjutnya, tamu undangan yang tadinya masih menunggu dengan tenang dan bersabar di tempat antrian langsung bubar dan pulang seketika tanpa pamitan lagi kepada pengantin dan keluarganya yang lagi duduk bersanding di pelaminan,” jelas Ketua Panitia pelaksana Seksi Meja Prasmanan.

Diwaktu dan di kesempatan yang sama petugas penunggu meja perasmanan mengatakan saat kejadian para tamu undangan yang dituntun oleh panitia pengatur makan ke meja yang dia jaga ada terdapat 20 (Dua puluhan) orang para tamu undangan yang tidak kebagian nasi lagi.

“Kami dari pada salah satu penunggu meja tidak bisa berbuat apa- apa lagi, karena pas ditanya sudah pas sudah tidak ada lagi stok nasi yang dapat disediakan,” ujarnya.

Ditempat rumah kediaman Pasutri di Desa Laya, Kecamatan Baturaja Barat Kabupaten OKU Sebut saja (Merry S,) selaku pemilik usaha penyedia jasa layanan Katering yang tadinya ngotot, menyangkal, setelah dikumpulkan oleh Ketua panitia dan diminta keterangan satu persatu yang berkaitan langsung dengan jalannya acara resepsi pernikahan tersebut.

Pada akhirnya dari pihak penyedia layanan katering mengakui kejadian tersebut Itu terletak pada kelalaian dari pihak penyedia kateringan.

Pihak daripada penyedia layanan Katering tersebut sekali lagi mengakui kesalahannya, kelalaiannya dengan lisan dan dengan tertulis membuat surat pernyataan minta ma’af dan sebagai pendahuluan secara lisan.

Rianto selaku paman dari tuan rumah mewakili pasangan suami istri dan keluarga besar Saipul Hajat langsung menerima permintaan maaf dari pada pihak penyedia jasa layanan Katering.

Kemudian Rianto memberikan nasehat kepada pihak penyedia jasa layanan Katering mengharapkan kejadian seperti ini jangan lagi sampai terulang kembali dimana saja kapan saja, demi untuk menjaga nama baik bersama baik Itu selaku yang punya hajat maupun dari yang punya usaha.

Di akhir pertemuan dengan bersamaan Kedua Pasangan Suami Istri mengatakan kepada awak media Kilasnusantara.id, Apalah hendak dikata nasi sudah menjadi bubur, sesuatu sudah terjadi dengan ilklas menerima permintaan maaf dari pemilik pengelola, penyedia jasa layanan Katering.

Dan sembari sedikit bercerita Tika mengungkapkan keluhannya bahwa tadinya persiapan yang matang dan dari Porsinya 700 undangan kami pesankan menjadi porsinya 1.500 undangan untuk khusus untuk seluruh para tamu undangan, tetangga dan lainnya dari hitungan tidak bakalan kekurangan lagi masalah makan di hari para Resepsi Pernikahan Putri bungsu kami ini.

“Akan tetapi sudah lah, mungkin sudah jadi bagian daripada kebahagiaan kami sekeluarga mohon doa restunya saja dari semua keluarga yang hadir dan sekali lagi kami dari tuan rumah memohonkan maaf yang sedalam-dalamnya kepada tamu undangan dan Jiran tetangga serta pihak besan dan kepada keluarga keluarga kami lainya,” ungkap Tika, Sembari mengelap air mata yang berlinang.

Dan pihak keluarga dari Saipul Hajat tuan rumah dan seluruh anggota panitia resepsi pernikahan putri bungsunya Tika meminta pihak pengelola penyedia layanan jasa katering untuk membacakan isinsurat yang dibuatnya dan ditanda tanganinya sendiri

Selanjutnya, pihak penyedia jasa layanan Katering pun berdiri membacakan surat pernyataan permintaan maaf ditengah-tengah anggota panitia, keluarga, Kepala Dusun satu Desa Laya, Kecamatan Baturaja Barat, Kabupaten OKU dan didepan wartawan.

Ditempat dan di lain kesempatan waktu, yang berbeda wartawan, mencoba kembali melalui pesan Aplikasi WhatsApp untuk konfirmasi terkait pemberitan, baik Itu menyangkut nama baik, pribadi, keluarga dan usaha yang bersangkutan.

Akan tetapi apa balasan dari pihak Penyedia layanan jasa katering,(merry Salon) kepada Wartawan..?

Dengan entengnya membalas chat Wartawan dengan bahasa yang sombong dan menantang Serta menghinakan wartawan.

Hal tersebut membuat ketersinggungan dari pada wartawan, “Sebab kami tidak pernah meminta-minta dalam menjalankan tugas tugas jurnalistik, dan Kami Dari Media Kilasnusantara dan Media Buser’86News Oku, Kami Wartawan sengaja diundang untuk menyaksikan, mendengarkan kronologis dari kejadian kehabisan nasi di meja – meja Katering yang di sediakan oleh Merry Salon.

Karena awalnya pihak penyedia katering ngotot dan tidak mau mengakui kesalahannya serta melemparkan kesalahan kepada banyaknya undangan dari dalam desa itu sendiri yang ngajak anak -anaknya, maka dari pada itulah salah satu pihak keluarga besar menghubungi kami.
Wartawan.

(A. Sukri)