KOTA CIMAHI, KilasNusantara.id — Wakil Ketua DPRD Kota Cimahi Fraksi Demokrat H. Edi Kanedi, usai mengikuti gelaran pisah sambut atas pensiun dini H. Dikdik Suratno Nugrahawan sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cimahi, pekan lalu.
Edi Kanedi mengatakan bahwa merupakan sejarah baru di Kota Cimahi, ribuan warga masyarakat Kota Cimahi antusias menyambut H. Dikdik Suratno Nugrahawan di Pintu Gerbang Pemkot Cimahi
Ini sejarah baru, seorang Dikdik yang memberanikan diri mengambil keputusan mempensiunkan dirinya secara dini di masa pensiunnya yang masih lama tersisa 8 tahun lagi, demi menjunjung Kota Cimahi lebih baik lagi, Pak Dikdik memang emas dan dia tidak akan bisa jadi perunggu melihat ribuan massa yang menyambutnya,” ujarnya.
Awalnya, memang yang pertama mengusung Dikdik itu Partai Demokrat dan memang Demokrat yang meminta Dikdik untuk maju sebagai calon Walikota Cimahi.
“Jadi tindak lanjut Pak Dikdik mundur jadi Aparatur Sipil Negara (ASN) diawali dari komunikasi intens dengan Partai Demokrat, yang dulunya memang saya adalah bagian yang menggagas terkait komunikasi dengan beliau,” kata Edi.
Selanjutnya, Edi menjelaskan bahwa komunikasi intens yang dilakukan oleh Partai Demokrat Kota Cimahi dirintis pada tanggal 22 Oktober 2022 di Cafe Cenghar Kopi Pesantren Cibabat.
“Pada saat itu, saya bersama Ketua DPC dan Sekjen Partai Demokrat, tentunya dalam kacamata Partai Demokrat, memilih Pak Dikdik sebagai kandidat calon Walikota Cimahi, sehingga Partai.
Ditegaskan pula oleh Edi, pada saat pertemuan tersebut, Partai Demokrat siap mengusung Dikdik dari semenjak pertemuan di Cafe Cenghar Kopi Pesantren Cibabat tersebut pada Tahun 2022.
“Beliau merespon, namun dengan segala pertimbangan pada saat itu beliau masih menjadi ASN juga mau maju sebagai Pj. Walikota Cimahi, jadi beliau masih menahan,” jelasnya.
Diakuinya, pada saat itu Dikdik menyampaikan bahwa dirinya sedang berkomunikasi dengan Golkar dan NasDem, walaupun begitu dengan kedatangan Partai Demokrat yang siap mengusung dirinya, Dikdik terima dengan senang hati.
“Itu sebab akibatnya sehingga sekarang akhirnya mundur. Dengan mundurnya Pak Dikdik dari jabatan ASN-nya, tentu direspon positif oleh Partai Demokrat,” ujar Edi.
Ditambahkan pula olehnya, bahwa memang sudah jauh-jauh hari Partai Koalisi dengan NasDem dan PPP ini kencang untuk mengusung Dikdik sebagai calon Walikota Cimahi.
“Mengajak, kalau Pak Dikdik siap diusung oleh satu poros, karena kita sudah memenuhi kuota, saat nanti Bapak lengser, Demokrat ada 6 kursi, NasDem ada 5 kursi, dan PPP ada 1 kursi total jadi 12 kursi, dan bersepakat. Akhirnya deklarasi partai politik satu poros mengusung Pak Dikdik dengan nama Cimahi Bersatu,” tukas Edi.
Selain itu, penyebab lain Dikdik memilih mundur sebagai ASN, lanjut Edi, karena berdasarkan ketentuan. Ketentuan partai bagi siapa saja Bacalon Walikota Cimahi yang akan mencalonkan jadi Walikota Cimahi, maka harus mengundurkan diri terlebih dahulu dari ke ASN-nya.
(Dedi irawan)