Ragam  

Dana Tamsil 2024 Kabupaten Kerinci: Janji Cair Yang Tak Kunjung Terpenuhi, Guru ASN Terus Bertanya

KERINCI, KilasNusantara.id – 11 Oktober 2025, Ratusan guru ASN di Kabupaten Kerinci masih menunggu kepastian pencairan Dana Tunjangan Tambahan Penghasilan (Tamsil) tahun anggaran 2024 yang hingga kini belum juga dikucurkan. Meski Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) menyatakan dana sudah siap dicairkan sejak 3 September 2025, realisasi di lapangan masih jauh dari harapan.

Tamsil, yang diperuntukkan bagi guru ASN belum bersertifikat pendidik namun sudah memenuhi syarat, seharusnya setiap triwulan cair sebagai penghargaan atas pengabdian mereka. Namun, keterlambatan ini menimbulkan kebingungan dan kekecewaan, seperti yang diungkap seorang guru yang memilih anonim, “Pendataan sudah lama, dokumen administrasi juga sudah kami serahkan saat Ramadan, tapi kenapa dana tidak juga masuk rekening? Banyak yang mulai bertanya-tanya, di mana hambatannya?”

Menurut sumber internal BPKAD, secara administratif pihaknya telah mengesahkan dana Tamsil 2024 dan menyerahkannya ke Dinas Pendidikan Kabupaten Kerinci. Namun proses pencairan mengalami kendala teknis dan administratif, yang sampai kini belum jelas ujung pangkalnya.

“Rekonsiliasi data antar dinas pendidikan dan kementerian masih berlangsung,” jelas Sekretaris BPKAD, Miftahul Jannah. Ia berjanji setelah validasi tuntas, pencairan akan segera diproses.

Namun upaya konfirmasi ke Plt Kepala Dinas Pendidikan Kerinci, Asril SPd, belum membuahkan hasil. Asril yang sempat menjanjikan pencairan secepatnya dalam beberapa kesempatan, belum memberikan keterangan resmi di tengah tekanan yang dirasakan staf dan guru.

Temuan lain yang menguatkan kecurigaan keterlambatan ini adalah desas-desus dugaan praktik pungutan liar atau pelicin terkait pencairan dana, yang kini mulai mencuat dan perlu pengawasan ketat agar tidak merugikan guru penerima manfaat.

Kondisi ini menjadi ironi di tengah janji pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan guru demi kemajuan pendidikan. Pihak guru menuntut transparansi dan kejelasan agar hak mereka dapat terpenuhi tepat waktu dan proses administrasi tidak menjadi hambatan yang berkepanjangan.

Berita investigasi ini akan terus dipantau untuk mengungkap fakta utama di balik kegaduhan pencairan Dana Tamsil di Kabupaten Kerinci, sekaligus memperjuangkan hak guru yang selama ini mengabdi tanpa pamrih.

(Dominaldi)