LEMBANG JAWA BARAT, KilasNusantara.id — 2 Agustus 2025, Program peningkatan kapasitas pengelolaan wisata desa berbasis Clean, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE) dengan pendekatan Community-Based Tourism (CBT) digelar di Desa Pager Wangi dan diikuti para pemuda Karang Taruna setempat. Kegiatan dibuka oleh Ketua PKM, Dr. Eko Sulistiono, M.Pd., yang sekaligus menjadi pemateri utama.
Acara diawali dengan sambutan dan pembukaan oleh Dr. Eko Sulistiono, M.Pd., yang menekankan pentingnya tata kelola wisata desa yang bersih, sehat, aman, dan berkelanjutan sebagai fondasi daya saing destinasi lokal. Usai pembukaan, dilanjutkan sesi pematerian inti bertema “Pengelolaan Objek Wisata Desa melalui Program CHSE”.
Dalam pemaparan tersebut, peserta diajak memahami:
– Standar Kebersihan (Clean): prosedur kebersihan area wisata, pengelolaan sampah, serta fasilitas sanitasi minimal.
– Standar Kesehatan (Health): etika layanan, kesiapan alat kebersihan, dan literasi kesehatan pengelola/pengunjung.
– Standar Keamanan (Safety): identifikasi risiko, papan informasi, jalur evakuasi, hingga kotak P3K.
– Keberlanjutan Lingkungan (Environmental Sustainability): konservasi, pembatasan daya dukung (carrying capacity), dan keterlibatan warga dalam praktik ramah lingkungan.
– Pendekatan CBT (pariwisata berbasis komunitas) diperdalam sebagai strategi agar manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan kembali ke masyarakat desa melalui pelibatan pemuda, pelaku UMKM, dan kelompok sadar wisata.
Kegiatan dihadiri pemuda Karang Taruna Desa Pager Wangi. Antusiasme terlihat dari diskusi teknis seputar:
– penataan jalur wisata dan titik foto yang aman,
– standar kebersihan kios/warung dan homestay,
– sistem tiket dan pencatatan pengunjung,
– serta paket wisata tematik yang menonjolkan potensi lokal.
Sebagai keluaran awal, peserta menyusun rencana kerja sederhana yang mencakup:
– Audit CHSE area wisata desa (ceklist fasilitas dasar, kebersihan, dan papan informasi).
– Pembentukan tim kecil pemuda untuk keamanan dan layanan informasi pengunjung.
– Penataan sampah dan sanitasi (penambahan titik tempat sampah terpilah dan jadwal gotong royong).
– Penyusunan paket tur berbasis CBT yang melibatkan pelaku lokal (kerajinan, kuliner, dan atraksi budaya).
Melalui pelatihan ini, diharapkan pengelolaan objek wisata Desa Pager Wangi semakin tertata, ramah pengunjung, dan berkelanjutan, sekaligus membuka ruang partisipasi lebih luas bagi generasi muda dalam menggerakkan ekonomi desa.
(Red)


















