SEKAYU – MUBA, KilasNusantara.id — Bukan sekadar ajang bergaya, Seleksi Kuyung dan Kupek Muba 2025 menjadi ruang inspiratif bagi generasi muda untuk menampilkan kecerdasan, karakter, dan kebanggaan terhadap daerah. Melalui proses seleksi ketat, peserta ditantang menjadi duta yang menginspirasi dan membawa nama Kabupaten Muba lebih berprestasi.
Ajang bergengsi ini diselenggarakan oleh Pemkab Muba melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Dispopar) resmi membuka Seleksi Kuyung dan Kupek Muba 2025, ajang bergengsi yang menjadi wadah pencarian duta pariwisata dan budaya daerah.
Acara pembukaan berlangsung meriah dan penuh antusiasme, dibuka secara resmi oleh Kepala Dispopar Muba M Fariz SSTP MM melalui Kepala Bidang Pariwisata Dispopar Muba, Busriyanto, SE, MSi, mewakili Kepala Dispopar Muba.
Dalam sambutannya, Busriyanto menegaskan bahwa ajang Kuyung dan Kupek bukan sekadar kontes kecantikan atau ketampanan, melainkan ajang pengembangan karakter dan intelektualitas generasi muda Muba.
“Kuyung dan Kupek bukan sekadar simbol, mereka adalah duta muda yang membawa semangat pariwisata, budaya, dan kebanggaan daerah. Mereka harus cerdas, berkarakter, dan mampu menjadi wajah representatif Muba di tingkat provinsi hingga nasional,” ujar Busriyanto, Rabu (5/11/2025).
Tahun ini, proses seleksi menghadirkan dewan juri profesional dan berpengalaman di bidangnya, antara lain:
Dovi Rustam, S.Psi – praktisi psikologi dan pengembangan karakter.
Ahmad Kartiko Buwono, SE, MM – praktisi komunikasi dan public speaking.
Novia Wulandari, S.Pd – pendidik dan seniman Muba.
Dahlia – aktivis budaya dan seni pertunjukan.
Apriyadi – fashion designer dan beauty stylist.

Kehadiran para juri ini diharapkan mampu menilai secara objektif dan menyaring peserta terbaik yang tidak hanya unggul dalam penampilan, tetapi juga memiliki wawasan, kepemimpinan, dan komitmen kuat terhadap kemajuan pariwisata Muba.
15 Besar seleksi awal yang berlangsung ketat ini menjadi pintu menuju Grand Final Kuyung dan Kupek Muba 2025 yang akan digelar pada 4 Desember 2025. Malam puncak tersebut dipastikan menjadi panggung prestisius bagi para finalis untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka dalam menginspirasi generasi muda Muba.
Lebih dari sekadar ajang kompetisi, kegiatan ini juga menjadi ruang edukasi dan pembentukan karakter. Para peserta akan mendapatkan berbagai sesi pembekalan, mulai dari pelatihan kepemimpinan, etika, komunikasi publik, hingga pemahaman mendalam tentang kearifan lokal dan potensi wisata Muba.
“Melalui ajang ini, kita ingin mencetak generasi muda yang tidak hanya berani tampil, tetapi juga siap menjadi pelopor kemajuan pariwisata dan budaya daerah,” tambah Busriyanto.
(Amrayadi)


















