6 Ton per Hektare! Bupati Egi Apresiasi Panen Perdana Padi Biosalin di Lahan Bekas Tambak Sragi

Lampung Selatan – Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama, mengapresiasi inisiatif para petani di Kecamatan Sragi yang berhasil mengubah lahan bekas tambak tidak produktif selama hampir lima tahun menjadi areal persawahan produktif.

Hasilnya, padi varietas biosalin atau padi tahan air payau (Bio Saline Rice) yang ditanam mampu menghasilkan produktivitas hingga 6 ton per hektare.

Apresiasi itu disampaikan Bupati Egi saat menghadiri Panen Raya Perdana Padi Varietas Biosalin di Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi, Kamis (6/11/2025).

Kegiatan tersebut turut dihadiri Ketua BPH Yayasan Batutta Bangun Negeri Universitas Indonesia Mandiri Toto Priyana, perwakilan Forkopimda, Kepala Cabang Bulog Lampung Selatan, Ketua Karang Taruna, Dekopinda, serta sejumlah pejabat perangkat daerah.

Dalam sambutannya, Bupati Egi menilai keberhasilan petani Sragi merupakan contoh nyata inovasi dari masyarakat yang lahir tanpa menunggu kebijakan pemerintah.

Ia menegaskan bahwa upaya ini sejalan dengan komitmen daerah dalam memperkuat ketahanan pangan berbasis potensi lokal.

“Ini panen perdana dari lahan yang lama tak produktif. Berkat semangat Kang Jalu dan para petani, biosalin bisa tumbuh subur dengan hasil bagus. Ini contoh nyata bagaimana masyarakat bisa berinovasi dari bawah,” ujar Bupati.

Egi berharap panen perdana ini menjadi langkah awal pengembangan model pertanian biosalin di wilayah pesisir Lampung Selatan. Ia mendorong agar lahan pertanian dapat diperluas dari dua hektare saat ini menjadi lebih luas ke depan.

“Wilayah kita 70 persen adalah lahan pertanian dan pesisir. Inovasi seperti ini sangat relevan dan perlu kesinambungan,” tegasnya.

Sementara itu, Kang Jalu, penggagas padi biosalin, menyampaikan bahwa pengembangan biosalin dilakukan di dua lokasi, yakni Ketapang dan Bandar Agung. Meski uji coba di Ketapang gagal panen karena banjir, hasil di Bandar Agung dinilai sangat berhasil. Ia pun berharap dukungan pemerintah daerah untuk memperluas areal tanam.

“Kami butuh alat berat seperti ekskavator agar lahan bisa ditata lebih baik. Ini program yang penting bagi ketahanan pangan daerah,” ujar Jalu.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Egi langsung menginstruksikan penyusunan master plan dan tahapan pengembangan biosalin secara berkelanjutan. Pemerintah daerah, katanya, siap memberikan dukungan, termasuk bantuan alat dan bibit.

“Siapkan perencanaannya. Ekskavator dan bibit akan kami bantu. Pemerintah siap menjadikan ini pilot project pertanian pesisir,” tandasnya

Dengan keberhasilan panen perdana biosalin ini, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan optimistis inovasi pertanian pesisir akan terus berkembang dan memberi dampak ekonomi nyata bagi masyarakat sekitar. (Nzr/kmf)