Dosen STIH Pudholi Sandra SH. MH Calon Kuat Ketua DPD Golkar Lumajang

Oplus_131072

Lumajang – Kilas Nusantara.id – Menjelang Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Lumajang, dua nama kandidat menguat.

Pertama, sang petahana, Ketua DPC Golkar Lumajang yang saat ini masih menjabat yakni Suigsan.

Penantangnya, mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lumajang yang sekaligus Dosen di STIH Pudoli Sandra SH. MH.

Namun, suara kader di akar rumput, mulai menunjukkan ketidak puasan dengan kinerja petahana saat ini, dan menginginkan perubahan.

Alasannya, mulai dari kegagalan partai berlogo pohon beringin ini mendapatkan 7 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lumajang, hingga minimnya perhatian elit partai ke para kader.

Ketua Pimpinan Kecamatan (PK) Golkar Tempursari, Anto, mengatakan, dari sisi kepemimpinan, DPC Golkar Lumajang memang membutuhkan perubahan kepemimpinan Minggu (14/9/2025).

“Kalau pimpinan (ketua DPC) memang butuh perubahan, kalau bisa tidak dari yang incumbent (petahana),” kata Anto.

Menurut Anto, kepemimpinan sebelumnya sudah bekerja dengan cukup baik. Namun, Golkar hari ini butuh percepatan agar bisa kembali ke masa jayanya.

Belum lagi, saat ini pengurus Golkar di tingkat kecamatan hingga desa kurang mendapatkan perhatian.

Sehingga, mesin penggerak partai banyak yang macet. Imbasnya, suara yang diraup Golkar saat pemilu tidak bisa maksimal.

Oplus_131072

“Saya tidak mengatakan yang dulu (petahana) jelek, tapi yang kita butuhkan sekarang adalah bagaimana caranya kader di tingkat desa bisa hidup” jelasnya.

Anto menyebut, nama Pudoli Sandra saat ini dianggap paling layak menjawab kebutuhan mendesak partai mengenai krisis kepemimpinan yang ada.

Menurutnya, rekam jejak Pudoli Sandra yang pernah memimpin organisasi besar macam KPU dan Peradi Lumajang, jadi salah satu ukuran para kader berharap ia bisa untuk membawa Golkar ke jalur kemenangan.

“Kapasitasnya kan kita tahu, beliau ini mampu menjadi pemimpin di (Golkar) Kabupaten Lumajang,” ungkapnya.

Sementara, PK Golkar Pronojiwo, Sri Warsini menilai, saat ini partai memerlukan sosok yang mampu menyatukan kader-kader, utamanya yang berada di akar rumput.

Pasalnya, kata Warsini, Golkar saat ini kekurangan kegiatan. Sehingga, komunikasi antar kader juga jarang terjalin dengan baik.

“Golkar ingin berubah, dan sudah ada beberapa PK tidak hanya kami yang memang ingin berubah,” tegas Warsini.

(Dhr/Tim)