YOGYAKARTA (DIY), KilasNusantara.id – Aliansi Rakyat Peduli Indonesia (ARPI) menggelar aksi damai bertempat di Titik Nol Kilometer Yogyakarta, pada Minggu, (1/12/2024).
Kegiatan ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, mahasiswa, perwakilan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB), ormas, dan warga perantauan yang bersama-sama menyerukan pentingnya menjaga keistimewaan budaya serta kondusivitas Kota Yogyakarta.
Dalam orasinya, Dani Eko Wiyono, Koordinator ARPI, menyampaikan seruan untuk mempererat persatuan antarwarga lokal, mahasiswa, dan warga pendatang.
“Kami hadir untuk menyatukan warga Yogyakarta, mahasiswa, dan warga perantauan demi menjaga keistimewaan Yogyakarta. Aksi ini menekankan pentingnya harmonisasi dan kebersamaan dalam membangun Indonesia,” ujar Dani.
Ia juga menyoroti perlunya saling merangkul tanpa memandang latar belakang suku, agama, maupun daerah asal.
“Yogyakarta adalah kota santun. Sudah seharusnya kita menjadikan kota ini tetap harmonis dan kondusif,” tambahnya.
Deklarasi Hari Jadi ARPI
Dalam momentum ini, ARPI mendeklarasikan tanggal 1 Desember sebagai Hari Jadi Aliansi Rakyat Peduli Indonesia.
Organisasi yang telah berkiprah sejak 2020 ini akan terus melakukan aksi damai setiap tahunnya sebagai simbol komitmen menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Feldynata Kusuma, salah satu orator aksi, turut menyampaikan pesan penting terkait harmonisasi Yogyakarta sebagai kota yang heterogen.
“Tidak ada tempat untuk rasisme dan diskriminasi di Yogyakarta. Kami menyerukan persatuan dan kesatuan untuk menjaga keistimewaan dan keragaman budaya Yogyakarta,” tegas Feldynata.
Aksi damai ini juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk kepolisian yang mengawal jalannya kegiatan.
Acara ditutup dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Tanah Airku sebagai wujud kecintaan terhadap Tanah Air.
Dengan semangat persatuan, ARPI berharap aksi ini dapat menjadi pengingat akan pentingnya menjaga keistimewaan Yogyakarta sebagai simbol budaya yang damai dan harmonis.
(Raja)