Ragam  

Meningkatkan Kesadaran Hukum Irfan Wibowo Gulirkan Program Jaksa Raksa Sakola Di SMPN 2 Kota Bandung

BANDUNG, KilasNusantara.id — Program Jaksa Raksa Sakola, yang digagas oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Bandung bersama Pemerintah Kota Bandung, kembali digulirkan dengan tujuan menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan melek hukum. Program ini dilaksanakan di SMPN 2 Kota Bandung,Jalan Sumatra 42 Bandung Kamis (28/11/2024).

Sekitar 600 peserta terlibat dalam acara ini secara luring dan 400 peserta secara daring.

Program ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran hukum di dunia pendidikan sekaligus memberikan perlindungan bagi guru, siswa, dan seluruh komponen pendidikan.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Kejari Bandung Irfan Wibowo, Pj Wali Kota Bandung A. Koswara, Ketua DPRD Kota Bandung H. Asep Mulyadi, dan Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Tantan Surya Santana,para guru dan siswa dan orangtua siswa.

Kolaborasi Lintas Sektoral untuk Pendidikan yang Lebih Baik
Kepala Kejari Bandung, Irfan Wibowo, menuturkan bahwa Jaksa Raksa Sakola adalah bentuk nyata kolaborasi lintas sektoral antara Kejaksaan dan dunia pendidikan.

Program ini tidak hanya fokus pada penegakan hukum, tetapi juga mengedepankan pendekatan humanis yang melibatkan fungsi intelijen, pidana umum, dan penyuluhan hukum.

“Program ini adalah komitmen kami untuk melindungi tenaga pendidik, peserta didik, dan seluruh elemen pendidikan di sekolah. Kami berharap program ini dapat mencegah kriminalitas, meningkatkan kesadaran hukum, dan menghadirkan ekosistem pendidikan yang kondusif serta produktif,” ujar Irfan.

Irfan menambahkan bahwa program ini juga menjadi langkah preventif untuk menangani berbagai isu pendidikan, termasuk bullying, kriminalisasi guru, hingga penyalahgunaan dana BOS.

“Kami mengedepankan fungsi penyuluhan hukum dan restorative justice agar tidak menyakiti hati masyarakat pencari keadilan,” tegasnya.

Sementara itu Pj Wali Kota Bandung dalam sambutannya menyebutkan bahwa tantangan Pendidikan Membutuhkan Solusi Strategis, Pj Wali Kota Bandung, A. Koswara, menyampaikan apresiasi terhadap program ini sebagai solusi strategis untuk mengatasi tantangan besar di dunia pendidikan, terutama dalam menghadapi persoalan sosial akibat perbedaan generasi.

“Program Jaksa Raksa Sakola hadir untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang nyaman dan terlindungi. Dengan sistem yang baik serta penguatan adab dan budaya, kita bisa menghasilkan generasi yang tangguh dan berkarakter,” kata Koswara.

Koswara menilai, kolaborasi antara Kejari dan Pemkot Bandung menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman.

“Inovasi ini merupakan langkah strategis untuk mencegah kriminalisasi di lingkungan pendidikan, menjaga sekolah, dan mendukung guru serta siswa dengan pendekatan humanis,” tambahnya.

Dukungan DPRD dan Dinas Pendidikan Kota Bandung
Ketua DPRD Kota Bandung, H. Asep Mulyadi, juga memberikan dukungan penuh terhadap program ini.

Ia menyatakan bahwa dunia pendidikan harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi siswa maupun guru.

“Dunia pendidikan tidak hanya tentang kurikulum, tetapi juga mental dan emosional anak didik. Program seperti ini sangat dibutuhkan untuk memperkuat rasa aman di sekolah sekaligus memastikan pendidikan berjalan sesuai aturan, Saya berharap manfaat program ini benar-benar dirasakan oleh masyarakat,” ujar Asep.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Tantan Surya Santana, menyebutkan bahwa program ini bertujuan melindungi dan mengayomi dunia pendidikan.

“Jaksa Raksa Sakola diharapkan menciptakan generasi yang tidak hanya pintar, tetapi juga memiliki karakter mulia sesuai amanat UUD 1945,” katanya.

Langkah Menuju Pendidikan Berkualitas
Jaksa Raksa Sakolah tidak hanya menjadi langkah perlindungan, tetapi juga merupakan upaya membangun generasi yang melek hukum. Dengan fokus pada pendekatan humanis, program ini menjadi penguatan ekosistem pendidikan di tengah berbagai tantangan era digital.
Program ini diharapkan mampu mengatasi berbagai persoalan pendidikan, mulai dari bullying, kriminalisasi guru, hingga transparansi dana BOS. Dengan keterlibatan aktif semua pihak, termasuk Kejari, Pemkot Bandung, dan masyarakat, program ini menjadi pijakan untuk membangun generasi cerdas dan berkarakter.

(iyon)