SLEMAN (DIY), KilasNusantara.id — Puluhan anggota Aliansi Rakyat Peduli Indonesia (ARPI) menggelar aksi damai di depan Kantor Bawaslu Sleman, Kamis (21/11/2024), pukul 09.00 WIB.
Aksi ini bertujuan untuk meminta komitmen Bawaslu dalam menjaga netralitas selama penyelenggaraan pemilu dan memastikan tidak ada keberpihakan kepada pasangan calon manapun.
Dalam orasinya, Feldynata Kusuma , salah satu perwakilan ARPI, menegaskan bahwa sikap netralitas Bawaslu adalah kunci dalam menjaga demokrasi.
Ia menambahkan, “Jika Bawaslu tidak bersikap netral, maka rakyat Sleman akan bergerak bersama dalam ‘pengadilan rakyat’ untuk menegakkan keadilan.”
Tak lupa dirinya juga mengajak masyarakat Sleman untuk bersama-sama menyelamatkan demokrasi dari berbagai pelanggaran yang berpotensi mencederai pemilu.
Koordinator ARPI, Dani Eko Wiyono, mempertanyakan sejumlah persoalan yang melibatkan dugaan pelanggaran pemilu di Sleman.
Ia menyebutkan beberapa isu utama, yaitu:
1. Alat Peraga Kampanye (APK) bernada SARA.
2. Perusakan APK pasangan calon.
3. Penyebaran spanduk provokatif.
4. Penyebaran berita hoaks di media sosial.
5. Dugaan pelanggaran netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) di beberapa wilayah.
6. Dugaan politik uang oleh calon tertentu di Moyudan.
“Seluruh rakyat Sleman berhak mengetahui langkah-langkah konkret yang telah diambil oleh Bawaslu untuk menangani kasus-kasus ini,” tegas Dani.
Selain itu, aliansi juga menyoroti anggaran Bawaslu pada Pemilu 2024 yang mencapai Rp13,75 miliar. Mereka mendesak transparansi dalam penggunaannya untuk memastikan tidak ada penyimpangan.
“Anggaran sebesar ini harus dimanfaatkan untuk memperkuat integritas penyelenggaraan pemilu, bukan untuk hal lain,” tambah Dani.
Masyarakat yang tergabung dalam aksi ini berasal dari berbagai daerah, termasuk Sleman, Bantul, Klaten, hingga Sumatera. Mereka berharap Bawaslu Sleman dapat menjawab semua pertanyaan yang diajukan dengan tegas dan memberikan solusi atas keresahan masyarakat.
“Bergerak Bersama, Selamatkan Demokrasi” menjadi seruan utama yang digaungkan dalam aksi ini.Para peserta menegaskan bahwa perjuangan mereka adalah demi nasib rakyat Sleman selama lima tahun ke depan. Hingga berita ini diturunkan, pihak Bawaslu belum memberikan tanggapan resmi atas tuntutan ARPI.
(RA)