Ragam  

Waduh !!! Registrasi Kartu Provider Tanpa Izin

PEKANBARU – RIAU, Mul.Kilasnusantara.id — Polisi menangkap penjual kartu perdana yang sudah diregister dengan data orang lain di Pekanbaru, Mirisnya, data itu dibeli dari petugas TPS usai Pilpres 2024 lalu.
“Pelaku inisial FW membeli kartu perdana sebanyak hampir 4.000 dan diresgitrasi duluan. Padahal seharusnya yang membeli yang registrasi,” kata Direktur Reskrimsus Polda Riau, Kombes Nasriadi di Pekanbaru, Selasa (16/7/2024).

Setelah kartu perdana diregister, kartu itu dijual dengan harga antara Rp 20 sampai 200 ribu. Hal ini dinilai berbahaya karena dapat dimanfaatkan untuk kejahatan dan aksi kriminal lain.

“Dia registrasi dan dijual dengan harga murah. Ini sangat berbahaya karena kartu perdana ini bisa digunakan untuk kejahatan seperti judi online, penipuan online pakai data fiktif. Menipu masyarakat, mendaftar rekening perbankan ini juga berbahaya,” kata Nasriadi.

Terkait pengungkapan itu, Nasriadi meminta pemilik konter tidak melakukan aksi serupa. Bahkan, penyidik Siber Polda Riau terus mendalami apakah ada pelaku lain di kasus serupa.

“Oleh karena itu kita lakukan pencegahan dini agar tidak digunakan para pelaku. Jadi pelaku dijerat UU ITE tentang Perlindungan Data Pribadi dengan ancaman 12 tahun penjara. Kita terus menyelidiki dari mana pelaku dapat data-data pribadi ini,” katanya.

Polisi juga mengungkap pelaku beraksi sejak tahun 2018 lalu. Data pribadi milik orang lain didapat pelaku dari seseorang yang dibeli dari petugas TPS.

“Pelaku beraksi sejak 2018 dan mendapat data saat Pilpres yang didapatkan dari orang-orang di TPS. Tidak menutup kemungkinan dia juga dapat data waktu Pilpres 2024 kemarin,” katanya.

Dalam aksinya, pelaku mendapat untung Rp 15 juta per bulan. Kartu sendiri dijual ke konter-konter yang ada di wilayah Riau dan sekitarnya.

Hasil pemeriksaan terungkap pelaku FW merupakan suplier kartu perdana. Untuk beraksi, pelaku membeli SIM Boster dari temannya seharga Rp 2,5 juta.

“Pelaku suplier kartu. Dia menggunakan alat SIM Boster, jadi sekali regitrasi ada 16 kartu dan mudah mendaftarkan secara otomatis dengan harga Rp 2,5 juta,” kata Nasriadi.

Mul.Kilasnusantara.id