KUTACANE, KilasNusantara.id — Penjabat Bupati Aceh Tenggara menghadiri Rapat Teknis Pengendalian Inflasi Daerah se-Provinsi Aceh di Pendopo Bupati Aceh Tengah pada Selasa, 04 Juni 2024.
“Rapat Pengendalian Inflasi Daerah dipimpin langsung oleh Pj Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, SE, M.Si,” demikian Kadis Kominfo Aceh Tenggara, Zulfan Harijadi Kamis (6/6).
Lanjutnya, rapat tersebut selain dihadiri Pj Bupati Aceh Tenggara Drs. Syakir, M.Si, juga hadir Pj Bupati Aceh Tengah, Ir. T. Mirjuan MT, Pj Bupati Gayo Lues, Drs. Alhudri, MM, Pj Bupati Bener Meriah, Drs. Haili Yoga. M. Si, Perwakilan Bank Indonesia Aceh.
Kehadiran Pj Bupati Aceh Tenggara didampingi oleh Sekda, Yusrizal, Kadis Dagperinaker Rahmad Fadli, Kadis Pangan Fitriaty, Kadis Perhubungan Jamrin Desky, Kadis Parpora Bakri Saputra, Kadis Perikanan, Firman Desky, Kadis Koperasi, UKM dan Transmigrasi Zul Fahmy, Kabag Kerjasama Usman Desky, Kabag Perekonomian Rosdiana. Rapat inflasi ini dilakukan secara khusus sesuai dengan undangan Pj Gubernur Aceh ucapnya.
Pj Bupati Aceh Tenggara melalui Kadis Kominfo Zulfan Harijadi mengatakan, setelah dilaksanakannya rapat inflasi Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara melakukan penjajakan awal dalam rangka kerja sama antardaerah dengan mengikut sertakan beberapa pimpinan OPD, dengan Pemkab Bener Meriah dan Pemkab Aceh Tengah.
Pada saat rapat itu sebut Kadis Kominfo, Pj. Gubernur Aceh Bustami Hamzah juga mengatakan perlu dibentuk tim kecil dalam pengendalian inflasi dan kepala daerah harus fokus dalam pengendalian inflasi terhadap 9 bahan pokok seperti cabai merah, daging, bawang merah dan ayam dan lain-lain.
Saat ini Kabupaten Pidie lagi panen bawang merah dan sangat diperlukan andil pemerintah dengan subsidi silang dan Anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) sebagai pengendali dalam pembenahan tata niaga.
“Maka untuk itu perlu subsidi silang antarkabupaten dan kerja sama antardaerah (KAD), jangan sampe nanti ada daerah penghasil tapi barang tidak ada, komoditas yang kurang agar didatangkan,” ujar Bustami. Lebih lanjut.
Bustami Hamzah menegaskan perlu ada kolaborasi dan keseriusan Dinas Pertanian seperti penyaluran pupuk subsidi agar melakukan komunikasi yang intens dengan distributor dan kios.
Menanggapi pertemuan tersebut, Pj. Bupati Aceh Tenggara Drs. Syakir M.Si mengatakan dengan adanya penjajakan kerjasama ini diharapkan kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara dapat bekerjasama antardaerah dalam pemenuhan kebutuhan sejumlah bahan pokok penting, khususnya saling melengkapi di antara kabupaten yang bekerja sama Aceh Tenggara optimis dapat menjadi pemasok beberapa komoditi seperti halnya ikan air tawar (ikan mas dan ikan nila) serta beberapa komoditi lainnya.
“Dari pertemuan ini kita optimis agar kerja sama antardaerah saling menguntungkan dan dapat terkendalinya inflasi di Aceh Tenggara,” ujar Zulfan.
Zulfan juga menjelaskan sepanjang tahun 2024 nilai inflasi terendah terjadi pada Januari yakni 2,15 persen. Inflasi di Kabupaten Aceh Tenggara berdasarkan Sisterclass Meulaboh Year on Year, kondisi Maret Tahun 2024 berada pada angka 4,39 meningkat dibandingkan Februari sebesar 1,54 persen.
Disebabkan menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1445 H. Adapun komoditas penyumbang inflasi adalah bawang merah, daging ayam ras, gula pasir curah, daging sapi murni, ikan kembung basah.
Upaya pengendalian inflasi Pemkab Aceh Tenggara, telah melaksanakan 8 dari 9 langkah konkret pengendalian inflasi untuk menjamin keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif, berupa:
Pemantauan harga dan stok untuk memastikan kebutuhan tersedia, melalui pemantauan harga di pasar tradisional Pajak Pagi setiap hari, pemantauan harga pada pedagang eceran setiap hari, dan pelaporan harga barang pokok setiap hari.
Melaksanakan rapat-rapat teknis Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
Menjaga pasokan bahan pokok dan barang penting, melalui pengawasan distribusi barang kebutuhan pokok oleh Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Tenaga Kerja, Kejaksaan dan Kepolisian.
Melaksanakan pencanangan gerakan menanam, melalui menanam benih cabai pada 7 kelompok tani dengan luas lahan 13 hektar dalam masa tanam 1 bulan dengan target panen 52 ton, serta menanam bawang merah pada 3 kelompok tani dengan luas 4 hektar dalam masa tanam 1 bulan dengan target panen 40 Ton
Melaksanakan operasi pasar murah di 16 kecamatan pada saat menjelang dan pasca hari besar keagamaan
Melaksanakan sidak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang.
Menjamin kelancaran distribusi barang kebutuhan.
Koordinasi dan penjajakan kerja sama dengan daerah lain penghasil komoditi.
(Habibi)