Ragam  

Ketua KPU Nias Selatan Bantah Tuduhan Adanya Praktik Suap Dalam Seleksi PPS

NIAS SELATAN, Kilasnusantara.id — Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nias Selatan Benimeritus Halawa, dengan tegas membantah tuduhan yang dilontarkan oleh salah satu media lokal mengenai dugaan suap dalam proses seleksi Panitia Pemungutan Suara (PPS) Pilkada 2024. Dalam berita yang dirilis media tersebut, KPU Nias Selatan disebutkan membanderol biaya Rp 3 juta hingga Rp 4 juta bagi peserta yang ingin lolos seleksi PPS. Benimeritus Halawa menegaskan bahwa informasi tersebut sama sekali tidak benar dan menyesatkan.

“Kami sangat menyayangkan adanya berita yang menuduh KPU Nias Selatan melakukan praktik suap dalam proses seleksi PPS pada Pilkada 2024. Saya pastikan bahwa informasi tersebut tidak benar. Proses seleksi PPS dilakukan secara transparan dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan,” ujar Benimeritus Halawa saat dihubungi oleh media ini, Jumat (21/6/2024).

Ia menambahkan bahwa mungkin ada pihak-pihak tertentu yang mencoba memanfaatkan situasi dengan menjual-jual nama komisioner KPU Nias Selatan untuk keuntungan pribadi. “Mungkin banyak calo yang mengatasnamakan Komisioner KPU dan menjanjikan kelulusan dengan imbalan uang. Ini adalah tindakan kriminal yang tidak ada kaitannya dengan KPU Nias Selatan. Kami akan terus berupaya untuk memberantas praktik tersebut,” tegasnya.

Dalam upaya menjaga integritas proses seleksi PPS, KPU Nias Selatan telah menerapkan berbagai langkah untuk memastikan seleksi berjalan secara adil dan transparan. Setiap tahapan seleksi dilakukan secara terbuka dan diawasi oleh berbagai pihak, termasuk masyarakat dan lembaga independen. Hal ini untuk memastikan bahwa tidak ada celah bagi praktik-praktik kecurangan.

“Kami mengundang masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mengawasi proses seleksi ini dan jika ada indikasi kecurangan, kami harap segera melaporkannya kepada pihak berwenang. KPU Nias Selatan berkomitmen untuk menjaga integritas dan profesionalisme dalam setiap tahapan pemilihan,” jelas Benimeritus Halawa.

Selain itu, ia juga mengajak semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam menerima dan menyebarkan informasi, terlebih di era digital seperti sekarang ini, informasi sangat mudah tersebar. Namun, kita harus bijak dalam menerima informasi dan memastikan kebenarannya sebelum mempercayai apalagi menyebarkannya. Saya harap, masyarakat dapat lebih kritis dan tidak mudah terpengaruh oleh berita-berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya,” harapnya berpesan mengingatkan.

Selain pengakuan Ketua KPU Nias Selatan di atas, media ini juga menghubungi salah seorang PPS atas nama Eriusman Duha, SH yang juga telah dinyatakan lulus seleksi melalui Via WhatsApp, untuk memastikan apakah informasi tersebut benar atau tidak. Mengatakan bahwa, dalam proses perekrutan PPS dianya tidak melihat maupun tidak ada dimintai uang agar lulus PPS. Jadi, kalau ada yang mengatakan bahwa ada komisioner KPU Nias Selatan meminta uang, menurut saya, informasi tersebut kurang jelas,” pungkas Eriusman.

Dengan Klarifikasi ini, “Diharapkan masyarakat khususnya agar dapat memahami situasi yang sebenarnya dan tidak terpengaruh oleh berita-berita yang tidak akurat. KPU Nias Selatan berkomitmen, untuk terus bekerja dengan transparan dan profesional dalam melaksanakan tugas-tugasnya demi menjamin pemilu yang jujur dan adil,” tegas Ketua KPU Nias Selatan Benimeritus Halawa mengakhiri.

(Karyadin Gumano)