PEKANBARU – Mul.Kilasnusantara.id –
Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau memasang kamera jebak di sejumlah lokasi setelah seorang pekerja tewas diterkam harimau sumatra di Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir.
Kepala BBKSDA Riau, Genman Hasibuan, Sabtu, mengatakan terhadap kejadian interaksi negatif tersebut pihaknya melakukan beberapa hal. Pihaknya bersama PT SPA, perusahaan yang pekerjanya tewas, telah melakukan pengecekan lapangan untuk melakukan identifikasi.
BBKSDA Riau, lanjutnya, juga telah memberikan arahan dan imbauan kepada pihak perusahaan agar menerapkan standar prosedur operasional mitigasi interaksi negatif harimau secara ketat.

Sebagai informasi, lokasi kejadian berada di habitat harimau sumatra dengan populasi yang cukup besar. “Namun begitu secara legalitas memang lokasi tersebut bisa ditanami oleh pemilik konsesi,” ucapnya.
Sebelumnya seorang warga Kabupaten Pelalawan, Rahmat (26), dilaporkan meninggal dunia setelah diterkam harimau sumatra saat sedang bekerja di Blok L PT SPA pada Kamis (9/5). Rahmat diketahui merupakan karyawan di PT SPA yang ditemukan tewas saat sedang bekerja bersama dua rekannya, Rahmad dan Awi.
Korban ditemukan di petak 466 Blok L dalam keadaan meninggal dunia. Di tubuh korban terdapat luka bekas gigitan pada leher dan telinga dengan kondisi tangan tidak lagi utuh.