KAB.KERINCI, Kilasnusantara.id — Penjabat (Pj) Bupati Kerinci Asraf, S.Pt, M.Si membuka kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Daerah dan Rembuk Stunting untuk Percepatan Penanganan Stunting, bertempat di Aula Kantor Bupati Kerinci Bukit Tengah, senin (13/5/2024).
Turut hadir pada Rakor tersebut Sekretaris perwakilan BKKBN Provinsi Jambi, Yudi Hendra Musrizal, Kasubbid PPM Bapeda Provinsi Jambi Ade Irwansyah, Tim TPPS Provinsi Jambi, Perwakilan Bank Jambi, Baznas, Kadis BKKBN Kabupaten Kerinci, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten Kerinci, serta tamu undangan lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Asraf menyampaikan bahwa Presiden RI Jokowi telah memberikan arahan untuk memanfaatkan teknologi dan aplikasi dalam memantau penurunan angka stunting di setiap daerah.
Selanjutnya Pj. Bupati Kerinci menegaskan bahwa penurunan angka stunting tetap menjadi fokus utama pemerintah daerah, sejalan dengan misi pembangunan Kabupaten Kerinci dalam memajukan sumber daya manusia.
“Semua pihak yang terlibat dalam penanganan stunting di lapangan harus meningkatkan peran serta, meningkatkan kapasitas, dan mendapatkan dukungan yang optimal,” ujarnya.
Asrf menerangkan bahwa angka stunting Kerinci menunjukkan tren positif berdasarkan data bulan timbang tahun 2023 sebesar 24,2℅ dari hasil Survey Kesehatan Indonesia (SKI).
“Namun kita saat ini dapat menunjukkan penurunan prevalensi stunting di tahun 2023 8,7℅ dan kabupaten Kerinci merupakan kabupaten index percepatan terbaik di provinsi Jambi dalam penanganan stunting, Hal ini menunjukan bahwa pemerintah kabupaten Kerinci serius dan bekerja optimal dalam penanganan Stunting di Kabupaten Kerinci,” jelas Asraf.
“Kami akan terus mengajak seluruh camat, kepala desa, dan tim penggerak PKK untuk bertindak cepat dan tepat sesuai sasaran yang ada, agar kasus-kasus stunting dapat ditangani dengan segera,” ujar Asraf melanjutkan.
Untuk itu, lanjut Pj. Bupati Kerinci bahwa komitmen pemerintah daerah untuk mencapai Zero Stunting pada tahun 2030 dengan memerintahkan seluruh jajaran Perangkat Daerah untuk melakukan intervensi spesifik dan inspeksi sensitif di luar bidang kesehatan yang diyakini dapat memberikan kontribusi besar dalam penurunan angka stunting.
“Penting untuk berfokus pada intervensi yang memiliki dampak signifikan terhadap penurunan angka stunting, dan saya akan memantau pelaksanaan program tersebut agar sesuai dengan target yang telah ditetapkan,” kata Pj. Bupati Kerinci
Pemerintah daerah juga meminta kepada para Kepala Desa untuk mengalokasikan dana desa untuk berbagai kegiatan penanganan stunting, seperti pemberian makanan tambahan, operasional rujukan bagi balita stunting, serta pembangunan sanitasi dan air minum yang layak.
“Yang terpenting adalah bagaimana kita dapat mencapai semua lapisan masyarakat, melayani mereka, dan meningkatkan kapasitas mereka dalam mengatasi berbagai permasalahan di lingkungan kita, termasuk stunting, kemiskinan, dan masalah lainnya,” tutup Pj. Bupati Kerinci
(Dominaldi)